KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten transportasi, PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) melihat tren bisnis logistik peusahaan masih akan sangat cerah untuk ke depannya.
Optimisme ini salah satunya didorong oleh program hilirisasi industri yang digencarkan pemerintah, sehingga berdampak terhadap peningkatan volume angkutan, baik dari sisi pengolahan bahan baku dan juga turunannya.
"Sehingga arus distribusi dan arus produksi akan menjadi katalis positif di dalam pembentukan logistik," ujar Direktur Utama PURA Ariel Wibisono saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/2).
Atas dasar hal itu, Putra Rajawali pun membidik pertumbuhan bisnis yang positif pada tahun ini. Penjualan diproyeksikan dapat meningkat hingga 50% dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya.
Dia menambahkan, PURA juga kini tengah mengembangkan sistem pengiriman barang multimoda untuk kebutuhan distribusi dalam hingga lintas pulau. "Dengan multimoda kami menghasilkan multikomoditas di dalam pendistribusian," tuturnya.
Tak hanya itu, PURA pun sudah mulai merambah pengiriman untuk sektor pengadaan bahan baku, dengan bersinergi bersama industri-industri di Pulau Jawa yang membutuhkan bahan baku dari luar Pulau Jawa.
"Di dalam pendistribusian kami di tahun ini, kami mengembangkan alat angkut yang bisa memfasilitasi multikomoditas baik cairan, curah, solid, maupun bulk. Jadi kami pemain logsitik yang bisa mendistribusikan multikomoditas di Indonesia," tambah Ariel.
Meskipun melihat prospek bisnis saat ini dengan sikap positif, Ariel menyebut, laju bisnis perusahaan sebenarnya masih dihadapkan oleh beberapa kendala. Kendala tersebbut utamanya terkait dengan infrastruktur yang masih belum merata, dan masih sulitnya akses informasi atau data perihal volume serta pergerakan komoditas.
Ariel menuturkan, di tengah situasi yang masih serba tak pasti. pada tahun 2021 PURA tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja hingga dua digit,
Pertumbuhan industri dan daya beli itu belum sepenuhnya pulih, lantaran masih beradaptasi dengan berbagai perubahan kebijakan di dalam hal pengoperasian dan pengendalian lingkungan dan masyarakat.
PURA belum merilis secara resmi laporan keuangan sepanjang tahun 2021. Adapun, hingga kuartal III-2021, PURA tercatat membukuan pendapatan senilai Rp 87,45 miliar. Pendapatan tersebut meningkat 12,76% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 77,55 miliar.
Alhasil, PURA berhasil mencetak laba bersih periode berjalan sebesar Rp 6,58 miliar pada kuartal III-2021 atau melesat 54,09% dari periode yang sama tahun lalu Rp 4,27 miliar.