Mentok, Saham Perusahaan Logistik Ini Mentok Karena Diburu Investor

Tanggal

29 Jan 2020

Kategori

Bisnis

Dilansir Oleh

Bagikan




WE Online, Jakarta - PT Putra Rajawali Kencana Tbk perdana mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten berkode saham PURA ini menjadi perusahaan ke-8 yang masuk ke BEI tahun 2020.

Bernasib sama dengan emiten lain yang mencatatkan saham perdana di Bursa, saham PURA pun melambung hingga sebesar 69,52% atau 73 poin ke Rp178 per saham dari Rp105 per saham saat penawaran. auto reject atas BEI.

“Masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bagian strategis perseroan dalam meningkatkan kapasitas armada dan tata kelola yang lebih baik,” kata Direktur Utama PT Putra Rajawali Kencana Tbk, Ariel Wibisono, di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Ariel menambahkan, pihaknya mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 21 Januari 2020. Selama masa penawaran umum 22-23 Januari 2020, saham PURA mendapatkan respons tinggi dari investor.

"Seluruh saham yang ditawarkan dapat diserap dengan baik dengan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 59,18 kali dari jumlah saham yang ditawarkan untuk porsi pooling, jauh melebihi ekpektasi yang diharapkan oleh perseroan,”tambahnya.

Menurut Yonathan Himawan Hendarto, Direktur PT Putra Rajawali Kencana Tbk, industri logistik masih dapat bertumbuh dengan baik beberapa tahun ke depan. "Perseroan juga senantiasa menjaga performa keuangan agar mulai 2024 dapat membagi dividen kepada para pemegang saham," ujarnya.

Sementara itu, Daud Gunawan, Head of Investment Banking PT UOB Kay Hian Sekuritas, yang merupakan Penjamin Pelaksana Emisi Efek PURA menyatakan, potensi dan kebutuhan intra-logistik di Indonesia sangatlah tinggi, sehingga langkah strategis Perseroan untuk mendapatkan pendanaan dari bursa saham merupakan langkah yang tepat. "Perseroan juga optimis akan terus bertumbuh untuk menjadi terdepan dalam industri logistik B2B (Business to Business)," kata dia.

Sekedar informasi, perseroan melepas sebanyak 1,8 miliar, dengan harga nominal Rp50 dan harga penawaran Rp105 per lembar dana maksimal yang diraih sebesar Rp189 miliar.

Dana itu 100% akan digunakan untuk pembelian lahan dan modal kerja perseroan.Selain itu perseroan juga menawarkan waran sebanyak 1.200.000.000 dengan perbandingakn 3 saham baru untuk 2 waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp106.

Perusahaan yang sahamnya dicatatkan di papan pengembangan BEI ini hingga 31 Juli 2019 meraih pendapatan Rp30,58 miliar dengan laba kotor Rp7,36 miliar dan laba bersih Rp818,94 juta.