KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren bisnis logistik turut mendorong laju bisnis emiten angkutan darat, PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) di tahun ini. Manajemen berujar, permintaan signifikan salah satunya datang dari sektor building material yang didorong oleh pembangunan infrastruktur yang mulai kembali menggeliat.
Direktur Utama PURA Ariel Wibisono memaparkan, sebagai pemain di sektor supply chain logistik, PURA kini tengah berupaya memperkuat jalur distribusi logistik mereka, yang dimulai dari building material (gypsum, bataringan, asbes, vinyr, panel, dan semen) dan pendukungnya, hingga basik industri, seperti paper roll, pakan ternak, dan baja atau besi.
"Kami Pura Trans bergerak di sektor supply chain logistik, di mana penguasaan jalur hilir logistik menjadi backbone penguasaan jalur distribusi. Sehingga kami mampu menguasai dan mengontrol arus permintaan barang," papar Ariel kepada Kontan.co.id, Minggu (3/10).
Secara lebih detail, PURA sendiri melayani pengangkutan berbagai segmen atau jenis barang. Di antaranya, sektor raw material, agriculture, building material, dan juga basic industri. Ariel meng-klaim, keempat segmen tersebut mencatatkan pertumbuhan permintaan yang cukup signifikan di tahun ini.
Seperti yang telah disampaikan di atas, salah satu fokus bisnis PURA saat ini adalah mempertajam dan memperkuat jaringan logistik mereka.
Hal ini dijalankan salah satunya lewat rencana penambahan jenis alat berat yang bisa bersinergi dengan alat transportasi (truk dan kereta api). Maka, PURA pun berencana menambah alat angkut seperti ISO tank dan flatrack container.
"ISO tank dan flatrack merupakan alat angkut yang memilki depresiasi kecil, tetapi bisa memompa dan meningkatkan utilisasi alat transportasi truk. Sehingga optimalisasi dan efisiensi suatu perusahaan akan terjaga," jelas Ariel.
Di sisi lain, PURA juga kini tengah menjajaki konsep transportasi multimoda guna memasuki sektor distribusi hulu atau jasa kurir. Sehingga ke depan, PURA akan bekerjasama dengan brand-brand besar di sektor logistik yang memiliki captive volume pengiriman cukup besar serta membutuhkan kecepatan dalam pengiriman lintas provinsi.
"Dan kami juga sedang melakukan pembicaraan untuk distribusi supply chain logistik di sektor gas," kata Ariel.
Dengan demikian, PURA pun optimistis dapat mencapai target bisnis yang dibidik di tahun ini. Melansir catatan Kontan.co.id, PURA membidik pendapatan sebesar Rp 145 miliar, jumlah itu meningkat sekitar 51,12% dari realisasi pendapatan pada tahun 2020 senilai Rp 95,95 miliar.