Pasardana.id - PT Putra Rajawali Kencana Tbk melakukan penawaran perdana saham perusahaan kepada publik, Rabu (29/1).
Emiten berkode saham PURA ini tercatat sebagai perusahaan ke-8 di Bursa Efek Indonesia tahun 2020.
"Masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bagian strategis perseroan dalam meningkatkan kapasitas armada dan tata kelola yang lebih baik," jelas Ariel Wibisono, Direktur Utama PT Putra Rajawali Kencana Tbk di gedung BEI, Jakarta, Rabu (29/1).
Dijelaskan, pihaknya mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 21 Januari 2020.
Selama masa penawaran umum 22-23 Januari 2020, saham PURA mendapatkan respons tinggi dari investor.
"Seluruh saham yang ditawarkan dapat diserap dengan baik dengan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 59,18 kali dari jumlah saham yang ditawarkan untuk porsi pooling, jauh melebihi ekpektasi yang diharapkan oleh perseroan," kata Ariel.
Ditambahkan, dengan perolehan dana hasil IPO, Perseroan memproyeksikan Pendapatan sekitar Rp188 miliar dan Rp268 miliar pada 2020 dan 2021.
Sedangkan, untuk laba kotor Pendapatan (gross profit) Perseroan memproyeksikan akan tumbuh sekitar 207% dan 54% pada 2020 dan 2021.
Untuk mencapai target tersebut, lanjut dia, Perseroan akan menjalankan beberapa strategi usaha kedepannya.
Pertama, Perseroan akan menambah jumlah armada.
Kedua, Perseroan akan menambahkan ekspansi pasar ke luar Jawa.
Ketiga, Perseroan akan meningkatkan penggunaan teknologi dalam angkutan jasa darat, serta penggunaan armada truk terbaru dan efisiensi biaya operasi.
Di kesempatan yang sama, Yonathan Himawan Hendarto, Direktur PT Putra Rajawali Kencana Tbk mengungkapkan, industri logistik masih dapat bertumbuh dengan baik beberapa tahun ke depan.
"Perseroan juga senantiasa menjaga performa keuangan agar mulai 2024 dapat membagi dividen kepada para pemegang saham," ujarnya.
Sementara itu, Daud Gunawan, Head of Investment Banking PT UOB Kay Hian Sekuritas, yang merupakan Penjamin Pelaksana Emisi Efek PURA menyatakan, PT Putra Rajawali Kencana Tbk memiliki manajemen yang berpengalaman dan bertata kelola baik.
”Potensi dan kebutuhan intra-logistik di Indonesia sangatlah tinggi, sehingga langkah strategis Perseroan untuk mendapatkan pendanaan dari bursa saham merupakan langkah yang tepat. Perseroan juga optimis akan terus bertumbuh untuk menjadi terdepan dalam industri logistik B2B (Business to Business)," kata dia.