TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Putra Rajawali Kencana Tbk mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2020.
Pendapatan perseroan selama 2020 sebesar Rp 95,955 miliar meningkat 8,47 persen dibandingkan tahun 2019 yang mencatat pendapatan sebesar Rp 88,464 miliar.
Perusahaan jasa transportasi ini juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 33,65 persen dari Rp 5,059 Miliar pada 2019 menjadi Rp 6,762 miliar pada tahun 2020.
Peningkatan laba bersih ini, selain karena terjadinya kenaikan pendapatan, juga dikarenakan efisiensi yang dilakukan perseroan, yaitu dengan melakukan pemilihan komoditas yang tepat dan menyinergikan alat angkut.
“Masa pandemi pada tahun 2020 tentunya memberikan tantangan yang cukup berat bagi korporasi. Kita tahu bahwa ekonomi nasional maupun global mengalami tekanan yang besar, tidak terkecuali industri transportasi logistik. Kami tentunya menyikapi situasi ini dengan melakukan berbagai inisiatif serta strategi,” ujar Direktur Utama PT Putra Rajawali Kencana Tbk Ariel Wibisono kepada media usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Rabu (23/6/2021).
Perseroan menargetkan pertumbuhan membidik kenaikan pendapatan 50 persen dan laba 100 persen.
Tahun lalu, Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 8,5 persen dan laba bersih 26 persen.
Peningkatan kinerja tahun ini akan didorong oleh datangnya 155 truk yang terlambat datang akibat pandemi tahun lalu.
Dengan menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham, Perseroan sudah mendatangkan 50 unit truk pada 2020, sehingga total armada tahun lalu sejumlah 205 truk.
Tahun ini, total armada yang dimiliki ditargetkan 360 unit truk.
“Penambahan aset ini perlu langkah strategis, kami memang sudah siapkan agar bisa membagikan dividen pada tahun 2023, sehingga kami melakukan banyak strategi, sinergi dan bahkan konsolidasi dengan perusahaan saudara yang sudah memiliki izin multimoda,” kata Ariel Wibisono.
Selain itu, PURA juga akan memperluas pasar di luar Pulau Jawa, meningkatkan penggunaan teknologi dalam usaha logistik, menggunakan armada truk terbaru, serta menurunkan operating cost.
Secara portofolio, pendapatan akan banyak berasal dari raw material, disusul building, finishing good, dan agrikultur.
Selain itu, Perseroan juga mengembangkan sistem operation management dengan cara dedicated fleet. Pihaknya juga akan terus mengembangkan sistem internal manajemen baik untuk fleet, driver, dan inventory.