Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten yang bergerak di bidang jasa pengangkutan dan transportasi PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) kembali melonjak pada awal perdagangan hari ini, Selasa (28/9/2021), melanjutkan kenaikan pada Senin kemarin setelah stagnan sejak hampir 3 bulan lalu.
Kenaikan saham PURA hari ini terjadi seiring pemilik Pesantren Daarul Qur'an dan Grup Paytren ustaz Yusuf Mansur menyebut kode saham PURA dalam unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya, Senin kemarin (27/9).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.05 WIB, saham PURA melesat 25,37% ke posisi Rp 84/saham, dengan nilai transaksi Rp 93,71 miliar. Sementara, volume perdagangan saham PURA mencapai 1,14 miliar saham, tertinggi kedua di bursa.
Seiring dengan kenaikan ini, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 5,39 miliar di pasar reguler.
Kemarin, saham PURA melejit 34,00% ke Rp 67/saham dan menjadi top gainers di bursa.
Saham ini terakhir bergerak pada 1 Juli lalu, ketika merosot dari Rp 51/saham ke level gocap atau Rp 50/saham. Setelah sempat menyentuh harga Rp 146/saham pada awal Juli 2021 saham PURA memang cenderung anjlok hingga ke level terendah.
Adapun nilai kapitalisasi pasar PURA mencapai Rp 479,28 miliar pagi ini.
Sebelumnya, dalam unggahan foto terbaru di Instagram pribadinya, Yusuf Mansur atau biasa dipanggil YM, menyebut PURA baik dalam foto dan caption.
Dalam foto tersebut, Ustaz YM, yang menggunakan kaos hitam dan berpeci putih, terlihat sedang berpose sambil memegang sebuah cangkir putih kecil dan sepiring kecil kudapan ringan. Terpampang juga, dalam foto itu, tulisan "Enak zamanku nanti Insya Allah" dan "yang REAL REAL aja, gak PURA-PURA".
Sementara, dalam caption Instagram, Yusuf Mansur menulis soal pemikiran singkatnya mengenai PURA dengan menggunakan contoh bahwa sopir truk PURA nantinya bisa menjadi santri atau, dalam istilahnya, 'santri berjalan'.
"Ini [tampaknya merujuk ke tulisan dalam foto], ntar ada di semua belakang truknya PURA yang ga pura2, hehehehe. Ratusan loh. Belum lagi asosiasinya. Tar [Nanti] supir2 struk, pada ikut jadi santri... santri berjalan... berlajar di radio truk via aplikasi trucking... di semua pool truk, di nusantara, pool2nya pura, dibangun majlis, mushalla dan rumah tahfizh, buat supir2nya truknya pura, berikut kernet, dan bengkelisnya," kata YM dalam Instagramnya, dikutip CNBC Indonesia, Senin (27/9/2021).
Terkait dengan saham PURA, UYM mengatakan, investasi tersebut merupakan wujud kepedulian terhadap kesejahteraan umat. Salah satunya yang menjadi concern-nya saat ini adalah pada logistik dan rantai pasok, terutama transportasi angkutan barang.
"Sopir angkutan barang itu perlu perhatian karena merekalah barang-barang kebutuhan bisa didistribusikan ke seluruh daerah," katanya, dalam pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Selasa (28/9).
Karena itu, ia kini membidik berinvestasi pada perusahaan angkutan barang di pasar saham.
"Saya tertarik berinvestasi di Putra Rajawali Kencana, perusahaan yang IPO tahun lalu," ujar UYM.
Setelah mengkaji fundamental emiten berkode PURA itu, ia optimis perusahaan berbasis di Surabaya ini bermasa depan cerah.
Dalam kesempatan Ustad Yusuf Mansur mengunjungi kantor PURA, ia melihat langsung operasional di emiten ini.
Dalam kesempatan Ustad Yusuf Mansur mengunjungi kantor PURA, ia melihat langsung operasional di emiten ini.
"Manajemen yang baik dan penggunaan teknologi yang dikembangkan sendiri dimiliki perusahaan ini," katanya.
Ia menambahkan, PURA memiliki sistem yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas di perusahaan.
"Tidak ada alasan tidak berinvestasi di PURA. Dalam hal Inovasi, PURA saya nilai sangat inovatif dalam bidangnya. Perusahaan ini satu-satunya yang mengembangkan bisnis pengiriman dengan Multimoda, mengombinasikan truk dan kereta sehingga volume kiriman bisa masif. Potensi growth nya pasti bertumbuh pesat ke depannya," katanya.
Per 31 Agustus 2021, PT Rajawali Dwiputra menggenggam 13,328% saham PURA, PT Rajawali Inti memiliki 16,67%, PT Igelcorp Nusantara 7,31%, PT Igelcorp Asia Kapital 8,17%. Sisanya, masyarakat menguasai 54,52% saham perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di BEI, PURA berhasil membukukan kenaikan laba bersih 4,41% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 4,74 miliar pada semester I 2021, dari Rp 4,53 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 1,22% secara yoy dari Rp 57,98 miliar pada paruh pertama 2020 menjadi Rp 58,69 miliar pada semester pertama tahun ini.