KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) menargetkan pendapatan di akhir 2020 dapat mencapai Rp 170 miliar. Angka ini melesat 95,40% dibandingkan dengan pendapatan perusahaan di akhir tahun 2019 yang sebesar Rp 87 miliar.
Alhasil, emiten bidang logistik dan transportasi pun optimistis laba bersihnya di akhir tahun 2020 bisa naik dua kali lipat menjadi Rp 36 miliar.
Selain penambahan armada, salah satu strategi yang dilakukan PURA untuk mencapai target ini adalah perluasan pasar di luar Pulau Jawa, yakni di Pulau Bali dan Sumatra. Mengingat, selama ini pangsa pasar utama PURA adalah wilayah Jawa.
Hal ini sesuai dengan visi pemerintah untuk menyinergikan moda transportasi antar pulau, baik darat, laut, maupun udara.
Selain perluasan pasar, PURA juga akan melakukan diversifikasi produk yang diangkut. Salah satu komoditas yang sudah diincar adalah produk tetes tebu yang menjadi bahan baku etanol serta komoditas barang jadi (finished good).
Saat ini, kontribusi segmen material infrastuktur masih mendominasi pendapatan PURA dengan porsinya yang mencapai 70%. Sementara sisanya merupakan distribusi komoditas nasional dan barang jadi.
“Kami melantai di bursa juga merupakan salah satu bentuk strategi untuk mengembangkan bisnis transportasi,” sambungnya.
Terakhir, Ariel menilai prospek bisnis logistik dan pengangkutan yang digeluti PURA masih cukup prospektif. Sebab, fokus pemerintah yang saat ini menggeber pembangunan infrastruktur akan meningkatkan permintaan jasa angkutan logistik.
“Jadi sebenarnya pasarnya sangat luas sekali. Karena semua saat ini sedang tumbuh, baik di agrikultur, barang jadi, manufaktur, distribusi, dan infrastruktur,” pungkas Ariel.
Di sisi lain, salah satu kendala yang dihadapi PURA dalam mengembangkan bisnisnya adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) mitra-mitra pengemudi. Namun, Ariel mengaku, saat ini pihaknya sedang meningkatkan kualitas dari mitra-mitra pengemudi armada PURA.