Pilih Saham PURA, Yusuf Mansur Cerita Soal Sopir Angkutan Barang

Tanggal

28 Sep 2021

Kategori

Bisnis

Dilansir Oleh

Bagikan




TEMPO.CO, Jakarta - Ustaz Yusuf Mansur membeberkan alasan memiliki saham PT Putra Rajawali Kencana Tbk. (PURA). Hal ini tak lepas dari hasil analisis kondisi logistik dan rantai pasok nasional, terutama transportasi angkutan barang.

Ia lantas menyebutkan salah satu yang mengusiknya adalah kesejahteraan sopir angkutan barang saat ini. “Sopir angkutan barang itu perlu perhatian, karena merekalah barang-barang kebutuhan bisa didistribusikan ke seluruh daerah,” kata Yusuf dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 September 2021.

Oleh karena itu, menurut dia, perusahaan tersebut perlu didukung di pasar saham. Usai mengkaji fundamental emiten tersebut, ia yakin perusahaan berbasis di Surabaya ini punya prospek yang cerah.

“Saya tertarik berinvestasi di PT Putra Rajawali Kencana Tbk, perusahaan yang IPO tahun lalu,” kata Yusuf.

Ia mengaku pernah mengunjungi kantor PURA dan melihat langsung sistem kerja perusahaan tersebut. Dari kunjungannya itu, ia menilai perusahaan itu mempunyai sistem yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas di perusahaan.

“Manajemen yang baik dan penggunaan teknologi yang dikembangkan sendiri dimiliki perusahaan ini. Tidak ada alasan tidak berinvestasi di PURA," ucap Yusuf Mansur.

Ia pun menilai Putra Rajawali Kencana cukup inovatif. Sebab, perusahaan tersebut mengembangkan bisnis pengiriman dengan Multimoda, mengkombinasikan truk dan kereta sehingga volume kiriman bisa masif. Dalam hitungannya, potensi pertumbuhan emiten itu diperkirakan bakal tumbuh pesat.

Pada perdagangan hari ini, Selasa, 28 September 2021, pukul 13.55 WIB, saham PURA terpantau naik 19,4 persen atau 13 poin menjadi Rp 80. Namun bila dilihat kinerja sepanjang tahun 2021, saham PURA tercatat turun 34,96 persen.

Adapun PURA resmi tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia pada 29 Januari 2021. Harga saham emiten ketika pelaksanaan IPO saat itu Rp 105.

Sebelumnya, pendiri PayTren ini telah resmi bergabung ke PT Zebra Nusantara Tbk. atau ZBRA lewat konsorsium pada pertengahan Agustus 2021 lalu. Saat itu ia menyebutkan bisnis logistik dan distribusi prospektif lantaran tingginya arus pergerakan barang maupun logistik di Indonesia.

Ia juga melihat ZBRA sebagai sebuah bagian lengkap dan bisa mengimplementasikan konsep ‘integrated end-to-end supply chain solution’ untuk berbagai macam kegiatan logistik maupun pendisitribusian secara offline dan online di seluruh Indonesia.

"Sehingga dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang serba cepat, efisien, dan dengan harga yang lebih terjangkau,” kata Yusuf Mansur dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Agustus 2021.