Putra Rajawali Kencana Bidik Laba Rp36 Miliar

Tanggal

29 Jan 2020

Kategori

Bisnis

Dilansir Oleh

Bagikan




Bisnis.com, JAKARTA – PT Putra Rajawali Kencana Tbk. (Pura Trans) membidik pertumbuhan laba kotor hingga dua kali lipat sepanjang 2020 seiring rencana pengembangan usaha. Perseroan bakal memanfaatkan dana hasil penawaran umum (initial public offering/IPO) untuk menunjang ekspansi.

Direktur Utama Pura Trans Ariel Wibisono mengatakan pada akhir 2019, perseroan membukukan pendapatan sebanyak Rp87 miliar dengan laba kotor Rp18 miliar. Tahun ini, Putra Rajawali Kencana menargetkan pendapatan Rp188 miliar dan laba kotor Rp36 miliar.

Dengan kata lain, perusahaan bersandi saham PURA itu menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 116,09 persen dan peningkatan laba bersih 100 persen.

“Untuk mencapai target tersebut perseroan akan memaksimalkan dana sebesar Rp189 miliar yang didapatkan dari IPO untuk ekspansi bisnis pada tahun ini. Alokasi dana terbesar akan ditempatkan pada penambahan unit armada baru,” jelasnya selepas pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Menurut Ariel, dana IPO yang akan diserap untuk menambah armada diperkirakan sekitar Rp89 miliar s.d Rp100 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 39 persen akan digunakan untuk membeli truk baru ; 44 persen untuk membeli truk bekas, dan sisanya untuk aksesoris dan karoseri.

Pada 2020, PURA akan menambah 145 unit kendaraan, kemudian berlanjut 60 unit pada 2021 sehingga dalam dua tahun penambahan armada mencapai 205 unit. Hingga akhir 2019, PURA mengoperasikan 155 kendaraan dan di penghujung 2020 diharapkan bisa mengoperasikan 300 kendaraan.

Ariel menerangkan, penambahan armada sejalan dengan rencana perluasan jaringan ke Bali dan Sumatra. Dua daerah tersebut dinilai memiliki potensi yang menjanjikan seiring penyelesaian proyek-proyek infrastruktur.

PURA juga mengalokasikan dana sebesar Rp30 miliar untuk pengembangan teknologi informasi guna menunjang operasional agar lebih efisien. Investasi ini diarahkan pada pembuatan enterprise resource planning (ERP) yang akan membuat operasional terpadu dalam satu sistem.

“Jadi manajemen akan terintegrasi, antara order, monitoring lapangan, dengan back office supaya lebih cepat dan terukur. Selain itu kami ada aplikasi untuk menghubungkan pengemudi dengan manajemen,” jelasnya.