JAKARTA, investor.id – Pertumbuhan kinerja PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) diyakini berlanjut, bahkan tahun ini bisa lebih tinggi. Emiten jasa logistik ini membidik kenaikan pendapatan 50% menjadi Rp 160 miliar dan laba bersih melonjak 100% menjadi Rp 15 miliar pada 2021. Tahun lalu, meski pandemi Covid-19, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 8,5% dan laba bersih 26%.
Direktur Utama Putra Rajawali Kencana Ariel Wibisono mengatakan, peningkatan kinerja tahun ini bakal didorong oleh datangnya 100 armada logistik berupa truk yang terlambat datang akibat pandemi tahun lalu. Dengan menggunakan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, perseroan sudah mendatangkan 50 unit kendaraan baru pada 2020, sehingga per akhir tahun lalu perusahaan yang berkedudukan di Surabaya ini telah memiliki 205 truk.
“Secara portofolio, pendapatan akan banyak berasal dari raw material, disusul building, finishing good, dan agrikultur. Pada semester II, agrikultur akan kami delivery dan kami masih lihat pertumbuhan di sisi infrastruktur dengan adanya dana sovereign wealth fund (SWF), sehingga project kami akan tumbuh,” kata Ariel Wibisono saat company visit ke kantor BeritaSatu Media Holdings di Jakarta, Jumat (26/3).
Kinerja perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengurusan transportasi yang mencakup usaha pengiriman dan pengepakan barang dalam volume besar melalui angkutan kereta api, angkutan darat, laut, dan udara ini tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi. Sebab, lini logistik agrikultur yang mengangkut bahan baku alkohol meningkat cukup pesat. Perseroan juga pemain di segmen Business to Business (B2B).
”Logistik secara umum tumbuh, logistik yang perkotaan, penumpang, ekspor impor turun, tapi yang bersifat ekspedisi juga turun pada awal tahun tapi mulai menanjak pada kuartal II-2020. Sedangkan logistik yang di-downstream dan upstream pada lini pertama meningkat tajam, dan kami di sana. Makanya kinerja tidak menurun,” tutur dia.
Sementara itu, untuk mengejar target kinerja tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 150 miliar. Dana capex yang berasal dari IPO tersebut akan digunakan seluruhnya untuk pembelian kendaraan bekas dan baru, serta aksesoris pendukung kendaraan tersebut. Sebagai informasi, pada Januari 2020, Putra Rajawali Kencana melepas sebanyak 1,8 miliar saham atau setara dengan 33,95% melalui IPO. Dengan harga IPO Rp 105 per saham, perseroan meraup dana Rp 189 miliar.
Sesuai rencana, perseroan akan mengembangkan sistem operation management dengan cara dedicated fleet. Pihaknya juga akan terus mengembangkan sistem internal manajemen baik untuk fleet, driver, dan inventory serta integrasi menuju Intralogistik 4.0.
Aksi Korporasi
Menurut Ariel, hingga beberapa tahun ke depan, pihaknya telah menyiapkan banyak aksi korporasi, termasuk menjadikan salah satu dari 10 anak usahanya sebagai perusahaan terbuka dengan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, dia belum bersedia menjelaskan secara rinci.
”Corporate action akan banyak kami lakukan, karena logistik Indonesia akan mengalami skala ekonomi yang menarik ke depannya dengan keseriusan pemerintah membangun infrastruktur. Tujuan corporate action untuk keberlanjutan perusahaan ke depan. Bagaimana kami mensinergikan bisnis dengan infrastruktur, sehingga mendapatkan nilai yang optimal, baik dari segi laba maupun pendapatan,” jelas Ariel.
Perseroan kini dalam proses mengakuisisi sister company, yakni PT Rajawali Dwiputra Indonesia. Namun, proses tersebut masih akan menunggu keberhasilan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19. Pasalnya, keberhasilan penanganan Covid-19 menjadi momentum menentukan aksi korporasi dapat dilakukan atau tidak.
”Kami masih matangkan rencana, izin multimoda sudah kami dapatkan. Progres secara izin dan kepatuhannya sudah kami penuhi. Sekarang menunggu kondisi terkait bagaimana pemerintah mengatasi Covid-19 dan bagaimana pemerintah membangun infrastruktur dengan regulasinya. Kami masih tunggu kebijakan soal infrastruktur dan kawasan industri baru,” tutur dia.
Rajawali Dwiputra Indonesia merupakan perusahaan yang secara bisnis lebih besar dari Putra Rajawali Kencana yang berfokus pada angkutan curah cair atau liquid. Pada kuartal IV-2020, Rajawali Dwiputra telah bersinergi dengan Putra Rajawali untuk memenuhi kebutuhan kendaraan.